Relay merupakan alat kontrol elektrik yang membuka dan menutup kontak elektrik yang memberikan efek ke alat lain pada rangkaian yang sama ataupun rangkaian yang berbeda.
Masalah yang sering terjadi pada relay adalah spark yang menyebabkan metal mentransfer dari kontak negatif ke kontak positif. Untuk mencegahnya kontak shunting atau Arc Suppression dapat digunakan untuk menghilangkan atau mengurangi spark tersebut. Saat kontak terbuka, beban induktif menghasilkan tegangan. Tegangan ini dapat menyebabkan kapasitor mengisi, dan spark akan dihilangkan. Penambahan resistor pada rangkaian B membatasi pengosongan arus kapasitor saat kontak kembali tertutup. Rumus dibawah ini dapat digunakan untuk mendapatkan nilai C dan R.
dimana
I = arus rangkaian, A
C = kapasitansi, µF
Gambar 1. Tiga tipe Arc Suppression
dimana
V = tegangan open circuit ( induced + supply )
Rating tegangan kapasitor harus lebih besar dari tegangan open circuit paling sedikit 20%.
Spark juga menyebabkan sinyal interferensi frekuensi radio ( Radio Frequency Interference ). Karena sinyal RFI dapat menyebabkan masalah dengan operasi peralatandan instrumen yang sensitif. Pemasangan paling efektif adalah pada sumber atau kontak.
Masalah lain pada relay yaitu masalah medan magnet pada coil relay. Relay menghasilkan transient atau tegangan sesaat ( emf ). Hal ini dapat ditunjukkan dengan rumus
dimana
di : perubahan arus
dt : perubahan waktu
L : induktansi, dalam Henry ( H )
Jika tidak ditanggulangi tegangan ini akan merusak driver transistor. Untuk memperkecil transient ini satu dari empat metode pada gambar dapat digunakan. Rangkaian dioda sederhana mengurangi transient tetapi juga menyebabkan delay pada coil. Terkadang delay ini tidak diharapkan. Dioda menjadi bias maju saat dihasilkan induktansi balik.
Relay disini difungsikan sebagai driver pengontrol beban AC. Yang dikendalikan oleh sebuah transistor yang inputnya didapatkan dari mikrokontroller.
Gambar 2. Rangkaian.